JAKARTA | BERITAINDUSTRI.ID – Produsen baterai kendaraan listrik (EV) asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), dikabarkan tengah mencari pendanaan sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp16,4 triliun untuk mendukung pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat.
Mengutip laporan Bloomberg, Selasa (6/5), pinjaman tersebut diperkirakan memiliki tenor lima hingga tujuh tahun. CATL saat ini masih melakukan negosiasi dengan sejumlah calon pemberi pinjaman, dan struktur pendanaan dapat berubah tergantung hasil pembicaraan.
Jejak CATL dalam Ekosistem EV
Indonesia: Proyek Dragon
CATL resmi masuk ke Indonesia melalui anak usahanya, Ningbo Contemporary Brunp Legend Co. Ltd. (CBL), yang pada 16 Oktober 2024 menjalin kemitraan strategis dengan PT Industri Baterai Indonesia (IBC).
Kerja sama ini melahirkan Proyek Dragon, yang berfokus pada pengembangan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi, mulai dari bahan baku hingga sel baterai.
IBC sendiri merupakan perusahaan patungan (joint venture) milik BUMN, yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Inalum, PT Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN, dengan komposisi kepemilikan masing-masing 25%.
Nilai Investasi Disesuaikan
Awalnya, CATL mengumumkan nilai investasi US$ 1,18 miliar dengan kapasitas produksi 15 gigawatt hour (GWh) per tahun. Namun, rencana tersebut kemudian disesuaikan setelah pemerintah China hanya menyetujui separuh dari nilai investasi melalui mekanisme Outward Direct Investment (ODI).
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menjelaskan bahwa persetujuan ODI hanya mencakup investasi sebesar US$ 417 juta dengan kapasitas produksi sekitar 6,8 GWh.
“Persetujuan yang diberikan hanya untuk separuh dari rencana awal,” ujar Toto dalam rapat bersama DPR, Senin (17/2).
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, yang menyebut penyesuaian dilakukan karena permintaan global terhadap EV belum sesuai ekspektasi.
“Ketika dianalisa, kapasitas awal belum dibutuhkan, jadi dilakukan penyesuaian,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (23/4).
Dengan demikian, Proyek Dragon kini berjalan dengan nilai investasi US$ 417 juta dan kapasitas 6,9 GWh.
CATL Dominasi Pasar Global
CATL masih mendominasi pasar baterai kendaraan listrik dunia dengan pangsa pasar 38,2% per Januari–Februari 2025, menurut data SNE Research asal Korea Selatan.
Per 30 September 2024, CATL telah memiliki 13 lokasi produksi baterai global, termasuk pabrik di Thuringia, Jerman, yang telah berproduksi massal, serta proyek pabrik di Hungaria yang masih dalam pembangunan.
Selain itu, pada Desember 2024, CATL mengumumkan usaha patungan dengan Stellantis untuk membangun pabrik baterai lithium iron phosphate (LFP) di Spanyol dengan total investasi US$ 4,26 miliar. Pabrik ini akan menjadi fasilitas ketiga CATL di Eropa setelah Jerman dan Hungaria.
Sumber : kontan.co.id

