KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ONLINE –
Tari Jaipong, tarian tradisional khas Jawa Barat, diiringi musik gamelan yang enerjik dan khas. Instrumen yang digunakan meliputi kendang, gong, degung, serta alat musik tradisional lainnya seperti kecrek dan rebab. Tarian ini memadukan unsur kesenian lokal seperti pencak silat, ketuk tilu, dan wayang golek. Ciri khasnya adalah gerakan yang lincah, sederhana, dan dimainkan dalam suasana ceria dan humoris.

Tari Jaipong tak hanya digemari oleh kalangan dewasa, tetapi juga mulai diminati oleh anak-anak. Salah satunya adalah Dinda Agustien, siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kutakarya II, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Di usianya yang baru 9 tahun, Dinda aktif menggeluti dunia tari jaipongan.
Putri dari pasangan Alm. Edi Jaya dan Nia Kurnia ini telah mencintai Jaipongan sejak usia enam tahun. Saat ini, ia aktif berlatih di Sanggar Saung Beureum, Kecamatan Kutawaluya. Sepulang sekolah, Dinda rajin berlatih tari dengan semangat tinggi, bahkan sering memutar musik pengiring dari telepon genggamnya untuk latihan mandiri di rumah.
Kegigihannya membuahkan hasil. Dinda akan tampil dalam perayaan Hari Tari Sedunia yang digelar Pemerintah Kabupaten Karawang di Mall Sumarecon Karawang pada Sabtu (3/5/2025).
Ibunda Dinda, Nia Kurnia, mengaku bangga atas semangat anaknya dalam melestarikan seni tradisional.
“Bangga sekali, anaknya sangat giat berlatih. Bahkan di rumah pun tidak mau ketinggalan jadwal latihan di sanggar,” ungkap Nia.
Ia juga menyampaikan kemungkinan bahwa bakat seni Dinda merupakan warisan dari keluarga yang dulu aktif di dunia seni.
“Kalau ditelusuri, mungkin ada leluhur yang dulu seniman tradisional. Saya berharap dengan tampil di Hari Tari Sedunia, bakat Dinda bisa terus berkembang dan membantu melestarikan seni Sunda ke depannya,” tambahnya.
(Jun@)

