KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ID – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi, mengundang manajemen PT Astra Honda Motor (AHM), camat, serta para kepala desa se-Kecamatan Cikampek, dalam forum diskusi terkait mekanisme rekrutmen tenaga kerja, Senin (23/6/2025). Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan Polres Karawang dan Polsek Cikampek.
Pertemuan digelar menanggapi aspirasi masyarakat sekitar perusahaan yang merasa belum terakomodir dalam proses perekrutan tenaga kerja yang dilaksanakan melalui sistem satu pintu via Infoloker Karawang. Masyarakat menilai sistem tersebut belum berpihak sepenuhnya kepada warga lokal.
“Baik, terima kasih. Hari ini kami mengundang PT AHM dan kepala desa se-Kecamatan Cikampek termasuk Pak Camat, dalam rangka membahas rekrutmen tenaga kerja. Sesuai Peraturan Bupati Karawang, seluruh rekrutmen dilaksanakan satu pintu melalui Infoloker. Ini kami sampaikan kembali kepada para kepala desa,” ujar Rosmalia.
Dalam forum tersebut, PT AHM mengumumkan bahwa perusahaan akan membuka lowongan kerja untuk sekitar 800 posisi, yang akan direalisasikan secara bertahap hingga akhir tahun 2025. Semua informasi lowongan akan dipublikasikan melalui kanal resmi Infoloker.
Menjawab kekhawatiran soal keterwakilan masyarakat sekitar, Rosmalia menegaskan bahwa sistem online memberi kesempatan yang sama kepada semua pelamar, namun menekankan pentingnya kesiapan dan kompetensi.
“Perusahaan tentu membutuhkan tenaga kerja yang siap dan kompeten. Karena itu, ke depan akan ada pendampingan dan bimbingan bagi calon pelamar agar lebih siap menghadapi tes seleksi,” ujarnya.
Disnaker pun menyediakan fasilitas pelatihan secara rutin setiap bulan. Namun, sayangnya antusiasme peserta masih rendah. “Kami undang 100 orang, yang hadir hanya 30 atau 40. Ini yang perlu ditingkatkan,” tambahnya.
Rosmalia juga mendorong agar pihak sekolah dan Balai Latihan Kerja (BLK) di Karawang lebih aktif mempersiapkan lulusan melalui program pelatihan khusus sesuai kebutuhan industri.
Ia pun mengapresiasi para kepala desa yang telah aktif memperjuangkan agar perusahaan membuka akses lowongan kerja melalui kanal resmi. “Ini hasil perjuangan dari Wadah Desa, yang membuat perusahaan membuka peluang melalui Infoloker,” katanya.
Dalam forum tersebut juga ditegaskan bahwa meskipun kepala desa memfasilitasi warganya, tidak ada jaminan pasti diterima karena keputusan tetap ada di pihak perusahaan dan berdasarkan kompetensi pelamar.
“Silakan daftar lewat Infoloker, ikuti bimbingan yang disediakan, dan siapkan diri dengan baik. Jangan hanya asal mendaftar tanpa persiapan. Kalau sudah diterima, tunjukkan bahwa kita memang layak dan bisa bekerja dengan benar,” tegas Rosmalia.
Ia berharap sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan desa bisa menjadi solusi jangka panjang bagi penguatan penyerapan tenaga kerja lokal, dengan dukungan sistem yang transparan dan akuntabel.
(Jun@)