KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ID —
Pelantikan pengurus baru Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Karawang periode 2025–2029 yang dipimpin H. M. Zeni Zaelani pada Kamis (13/11/2025), diwarnai kejadian tak biasa. Sebuah karangan bunga dengan pesan bernada kritik misterius muncul di antara deretan ucapan selamat, namun belakangan diketahui dipindahkan dari area publik tanpa keterangan jelas.
Deretan papan bunga dari tokoh politik, pejabat daerah, hingga perwakilan Tim Ahli Penasihat Presiden RI memenuhi halaman masjid. Mayoritas membawa pesan normatif seperti “Selamat dan Semoga Amanah” — mencerminkan besarnya perhatian publik terhadap kepengurusan baru DKM Masjid Agung.

Namun di antara karangan bunga itu, satu papan berwarna hijau–merah menarik perhatian. Di bagian atasnya tertera kaligrafi “Bismillah”, sementara di tengah terpampang kalimat besar:
“APAKAH INI SEMUA BAIK-BAIK SAJA”
Karangan bunga tersebut dikirim atas nama “Hamba Allah NU Sok Ka Masjid”, sebuah identitas anonim yang mengaku berasal dari jamaah biasa. Pesan singkat namun satir itu dinilai sebagai kritik halus terhadap dinamika internal dan proses pergantian pengurus DKM.
Tak Dipajang, Alasannya “Tidak Muat”
Belakangan diketahui, papan bunga itu tidak dipajang terbuka seperti lainnya. Saat dikonfirmasi, seorang petugas lapangan memberikan keterangan singkat yang terkesan menghindar.
“Menurut informasi dari petugas, katanya karena tempatnya sudah penuh. Soal kenapa akhirnya dipindahkan, saya juga tidak tahu. Itu mah urusan pejabat-pejabat,” ujar petugas yang enggan disebut namanya.
Sikap ini justru menambah tanda tanya jamaah. Beberapa menilai pemindahan papan bunga tersebut bermuatan sensitif dan mencerminkan adanya upaya mensterilkan pesan kritik di tengah momentum pelantikan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak DKM Masjid Agung Karawang belum memberikan keterangan resmi terkait keberadaan maupun alasan pemindahan karangan bunga itu.
Meski demikian, prosesi pelantikan berjalan lancar dan khidmat, diiringi doa bersama dan sambutan sejumlah tokoh agama dan pejabat daerah.
Peristiwa ini menjadi buah bibir di kalangan jamaah, yang menyoroti pentingnya keterbukaan dan kejujuran dalam pengelolaan rumah ibadah terbesar di Karawang tersebut.
Peristiwa ini memunculkan diskusi di kalangan jamaah mengenai transparansi dan dinamika internal DKM. Sementara itu, prosesi pelantikan tetap berjalan lancar dan khidmat.
Penulis : Jun@

