Mon - Sat 8.00 - 17.00

Memperingati 17 Agustus ke-80 RI, Pekerja Merdeka Harus Mendapat MCU yang Layak dan Memadai, Bukan Sekadar Formalitas Disusun oleh Boy Hidayat, Praktisi Kedokteran Kerja

KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ID-
Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80, pekerja Indonesia juga harus merdeka dalam mendapatkan akses kesehatan yang layak. Salah satunya melalui Medical Check-Up (MCU) yang memadai dan tidak sekadar formalitas.

MCU merupakan pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang dilakukan sebelum bekerja maupun secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui kondisi fisik pekerja, mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan, serta memastikan kesiapan mental dan fisik agar mampu menjalankan tugas dengan aman dan produktif.

Sayangnya, hingga kini masih banyak perusahaan maupun pekerja yang memandang MCU hanya sebagai syarat administratif. Hasil pemeriksaan kerap diabaikan tanpa ada tindak lanjut medis yang serius.

Contohnya, ada pekerja dengan hasil MCU menunjukkan tekanan darah tinggi serta indikasi gangguan jantung ringan, namun tetap diperbolehkan bekerja di lingkungan dengan paparan risiko tinggi, seperti suhu ekstrem, kebisingan, dan kurangnya alat pelindung diri (APD). Karena tidak ada intervensi medis maupun penyesuaian kerja, kondisi tersebut memburuk hingga berujung pada serangan jantung saat bekerja. Padahal, kasus semacam ini bisa dicegah jika hasil MCU dijadikan dasar pengambilan keputusan mengenai kelaikan kerja.

Pemeriksaan MCU yang komprehensif—mulai dari kesehatan jantung, paru-paru, kadar gula darah, audiometri, spirometri, hingga kesehatan mental—dapat membantu menentukan apakah pekerja benar-benar fit sesuai tingkat risiko pekerjaannya. Selain itu, MCU berperan penting dalam deteksi dini penyakit akibat kerja (PAK) yang berpotensi menimbulkan dampak hukum bagi perusahaan.

Sejarah mencatat banyak kasus serius terkait kelalaian kesehatan kerja. Pada 1920-an, pekerja perempuan di pabrik cat jam, yang kemudian dikenal sebagai Radium Girls, menderita keracunan radium hingga menyebabkan nekrosis rahang dan kanker. Perusahaan bahkan menutupi fakta berbahaya tersebut hingga para pekerja harus menuntut secara hukum untuk mendapatkan keadilan.

Kasus serupa juga terjadi pada awal 1990-an, ketika lebih dari separuh dari 25 produsen asbestos terbesar di Amerika Serikat—termasuk Amatex, Carey Canada, Celotex, Eagle Picher, Manville, hingga National Gypsum—mengalami kebangkrutan akibat tuntutan hukum terkait masalah kesehatan akibat paparan asbestos.

Dari pengalaman tersebut, jelas bahwa MCU tidak boleh hanya menghasilkan laporan tanpa tindak lanjut. Pemeriksaan kesehatan akan jauh lebih bermanfaat jika dijadikan dasar untuk rekomendasi medis yang nyata, seperti rujukan ke spesialis, pengobatan, maupun penyesuaian beban kerja.

Apabila rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti, kondisi kesehatan pekerja bisa terus menurun hingga akhirnya dinyatakan unfit to work. Oleh karena itu, sudah seharusnya MCU dipandang bukan hanya kewajiban administratif, melainkan sebagai instrumen vital untuk melindungi kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan kinerja pekerja.

(Red)

Bagikan Artikel

TAG POPULER

SEPUTAR INDUSTRI

NASIONAL

POLITIK

Warga Perumahan Citra Kebun Mas (CKM) sambut dengan antusias kedatangan Calon wakil bupati Gina Fadila Swara dalam rangka sosialisasi visi-misi Acep-Gina.

KARAWANG || BERITAINDUSTRI.ONLINE - Kordinator Dapil VI Pemenangan Acep-Gina, Dedy Indra Setiawan mengungkapkan, hari ini pihaknya bersama teh gina berkampanye di perumahan Citra...

Tim Kuasa Hukum Acep -Gina soroti Baliho Petahana yang Masih Terpasang di Kantor Pemerintahan Agar di Turun kan !!

KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ONLINE | Menanggapi masih banyaknya baliho bergambar calon Bupati Karawang yang masih terpasang di setiap kantor pemerintahan dan bilboard di sorot Ketua Tim...

Semakin Terdepan, Acep-Gina di Rekomendasi Partai Gerindra Maju Pilkada 2024 Karawang

KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ONLINE | Setelah mendapatkan restu dari Partai Demokrat, Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Acep Jamhuri dan Gina Fadila Swara kembali...

UTAK ATIK Pilkada Karawang bersama Teh Celli dan Pesan Mendalam Untuk Pemimpin Selanjutnya

KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ONLINE | bertajuk diskusi publik dengan tema UTAK ATIK Pilkada Karawang tahun 2024 yang akan di laksanakan serentak pada 27 November...

Top News

INDEKS

DAERAH

- Advertisement -spot_img

HUKUM & KRIMINAL

TRENDING

KETENAGAKERJAAN

Komunitas

Pemerintahan

BERITA LAINNYA